Trennews.co, Lampung Utara- Mewujudkan kemanusiaan antara sesama MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lampung Utara, melakukan bakti sosial (Baksos) bersih bersih pasar sinema dan dekon Kotabumi,Jumat (17/11/2023).
Agenda kegiatan Bersih bersih pasar senema kotabumi diikuti anggota MPC dan Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila (BPPH ).
Menurut Ketua MPC pemuda Pancasila diwakili sekretaris Ansori Dekari didampingi anggota mengatakan, kegiatan bakti sosial merupakan salah satu agenda Jumat bersih mendukung program pemerintah kdaerah.
“Untuk menciptakan suasana lingkungan yang asri bersih bakti Sosial merupakan suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan kekerabatan kita terlebih kepada pedagang pasar sinema Kotabumi.” ujarnya.
Rute bersih bersih sampah dengan menggunakan sapu membersihkan sampah berkeliaran di seputaran gedung pasar sinema Kotabumi.
“Selain itu mengecek apa saja yang dikeluhkan oleh pedagang saat ini, ternyata ada beberapa poin seperti, gedung yang sudah usang,jalan belubang, yang sangat mengejutkan retribusi dan sewa gedung naik dengan harga fantastis”.
Serapan aspirasi masyarakat akan kami sampaikan kepada pemerintah daerah berharap akan menjadi pertimbangan yang matang dan tidak merugikan masyarakat khususnya pedagang pasar sinema Kotabumi. Ungkapnya.
Kordinator pedagang pasar Syahrul dekon dan sinema Kotabumi Syahrul mengatakan, menyayangkan sikap Pemkab Lampura yang terkesan memaksa kenaikan biaya pajak toko yang ditempati para pedagang.
“Selain itu,Ini belum termasuk retribusi yang tiap dipungut Rp 3 Ribu. Kalau tiap tahun Rp 2,7 juta. Kini rencananya bakal naik menjadi Rp 8 juta lebih. Karena kenaikan 300 persen. Kami tidak setuju, kecuali jika ada perbaikan fasilitas yang ada. Ini kan tidak ada”. kata Syahrul Sapan akrab dengan panggilan Uda.
Firdaus pedang baju mengatakan, kami sangat mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan oleh MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lampung Utara.
Selain itu, kami berharap polemik yang kami alami seperti halnya yang sangat memberatkan kenaikan retribusi dan sewa gedung mencapai 300 persen dari pada biasanya. Untuk itu berharap MPC Pemuda Pancasila bisa menjembatani keluhan yang kami rasakan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait, ujarnya.
Senada dikatakan, Hj Amanah bahwasanya, untuk saat Ini transaksi jual beli di pasar sangat sepi, apalagi di era online saat ini. Ditambah kondisi gedung yang tidak terawat atap gedung mulai bocor gedung.
Propesisi saya jual jasa sebagai penjahit yang sudah menggeluti puluhan tahun sangat terbebani dengan adanya kenaikan retribusi fantastis dan tidak adanya sosialisasi, pasalnya awal masuk kesini membayar retribusi hanya Rp 108000 sekarang menjadi Rp 1.400.000 pertahun, jelasnya.
Ditempat yang sama, pedagang jam endis mengutarakan, kondisi pasar saat ini sangat sepi pembeli untuk bertahan bisa berjualan saja sudah bersyukur.
“Diperparah pemerintah daerah kabupaten lampung utara menaikan retribusi mencapai 300 persen di masa sulit seperti ini tambah kejepit,” ungkapnya.
Berharap kepada pemerintah untuk mempertimbangkan lagi kenaikan retribusi kondisi lagi sulit, jika kondisi normal tidak masalah, pungkasnya.(A)