Puluhan Hektar Kebun Karet Kabupaten OKU Terendam Banjir

NASIONAL

Trennews.co, Baturaja- Puluhan Hektar perkebunan karet di Dua Desa Markarti Jaya Dan Desa Makartitama Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU terendam banjir, akibat intensitas hujan tinggi mengakibatkan luapan air Kuang meluap, Selasa (26/01/21).

Salah satu petani karet terlihat sedang memungut getah karet di dalam Air, saat Awak media melihat langsung lokasi Banjir di jalan poros Desa Makartijaya.

Rudi (45) mengatakan, akibat kebun karet terendam banjir, usaha masyarakat di tempat kami terhenti total, “padahal kebun karet ini merupakan mata pencaharian utama kami untuk memenuhi kebutuhan sehari hari,”.

Di sepanjang jalan ini kebun karet warga yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, sampai 2 meter lebih karena hampir semuanya merupakan kebun karet, usia yang masih produktif rata-rata ditanam di pinggiran sungai kuang, bahkan Banjir ini sampai ke Daerah Metur juga,terangnya.

Senada dikatakan, Alex (38) petani karet mengatakan, memang disetiap musim hujan kebun sadapan kami terendam banjir dan ini sudah jadi langganan kami para petani karet di sini.

Untuk mengatasi petani di sini, sudah menyiapkan sebuah mangkok yang di ikatkan di pohon karet agar tidak hanyut terbawah arus air, ujarnya.

,”Yaa beginilah kalau musim hujan kami selalu merasa sedih mana getah tidak ada karna batang karet basah dan tidak bisa di sadap,”keluhnya.

Sementara kebutuhan terus meningkat .
Apalagi di musim pandemi covid 19 ini kami banyak membutuhkan biaya.Kami mengharapkan pada pemerintah dapat meningkatkan harga karet di saat wabah pandemi covid 19 ini Kasihan para warga, sudah terdampak banjir ditambah lagi musim Hujan ini, Pungkasnya.

Sementara itu, Deru (10) yang sedang asik bermain dikali mengatakan, kalau musim Hujan memang kami tunggu musim banjir nya untuk berenang.

Bermain terjun dari jembatan disinggung tidak takut dengan deras nya Air kuang sambil melompat dari atas jembatan melontarkan kata lah “Biase kami Mang” (sudah Biasa ) dengan logat bahasa ogan nya, imbuhnya.

Ditempat terpisah, Seorang pembeli karet Hendri (42) menambahkan, akibat Terendamnya kebun karet membuat warga terpukul karena selain tidak bisa melaksanakan aktivitas menyadap karet, juga ditambah harga yang tidak stabil, sebelumnya harga karet Rp 10.500 per kilogram saat musim hujan harga turun lagi, padahal getah tidak ada, jelas Hendri. (Dick 21)

:Views: 468 Total, Dilihat Hari ini 1 Kali

Bagikan Trennews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *